Rabu, 20 April 2016

PERHITUNGAN SUBNETTING



                

Saat mempelajari teknik perhitungan subneting, terlebih daulu harus mengetahui cara untuk melakukan perhitungan subneting. Ada dua cara untuk melakukan perhitungan subneting, pertama dapat dilakukan dengan cara binary yang relative lambat dan dapat juga dilakukan dengan cara khusus yang lebih cepat. Semua pertanyaan mengenai subneting akan berkisar pada empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Pada umumnya penulisan IP addres adalah 192.168.1.2. ada juga yang ditulis dengan 192.168.1.2/24, berarti bahwa  IP addres 192.168.1.2 dengan subnet maks 255.255.255.0. dari mana asalnya /24? (/24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1992 oleh IEFT).

Subnet maks:
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19

















A. Pembagian Kelas-kelas IP Addres
Dengan adanya permasalahan tersebut maka IP Adders dibagi sesuai dengan kelas kelas IP Adders. Dasar pertimbangan pembagia IP  Adders ke dalam kelas-kelas adalah untuk mempermudah penditribusian pendaftaran IP Adders kepengguna jaringan komputer / internet. IP Adders ini dibagi dalam 3 kelas yaitu : kelas A, kelas B dan Kelas  C.

1. Subnetting Pada IP Address Class C
Oke, kita akan mulai dengan Subneting pada IP Addres class C, subnetting seperti apa yang terjadi dengan Network Address 192.168.1.0/26? Kita akan tau.
Analisa : 
192.168.1.0 kelas C dengan subnet mask /26 yangberarti:
11111111.1111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Penghitungan: Semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti diatas:
a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
c.   Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
d. Untuk alamat host dan Broadcast yang valid Kita akan langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

2. Subnetting pada IP Address Class B
Subnetting IP Address Class B masing-masing akan dipecahkan menjadi dua blok sebelah kiri dan kanan masing-masing dari bagiannya akan menggunakan teknik yang bebeda, teknik terutama oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnet nya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama dengan subnetting class C hanya saja blok subnet kita masukkan langsung ke oktet ke tiga. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet ke empat.
Teknik subnetting untuk Class B, kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
a. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
b. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
c. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
d. alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255

3. Subnetting pada IP Address Class A
Sekarang kita  lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama, perbedaannya hanya pada Oktet mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita akan coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Penghitungan
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Subne= 28 = 256 subnet
  3. Blok Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  4. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  5. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255

sumber:http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/



0 komentar:

Posting Komentar